
Foto by: Radar Jatim
lkui.umsida.ac.id – Program KURMA (Kelompok Usaha Perempuan Mandiri) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mendapat perhatian dari para ahli ekonomi, termasuk Isna Fitria Agustina, seorang ahli ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Agustina menilai bahwa program ini merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi ketimpangan gender dalam sektor ekonomi (02/06).
“Perempuan memiliki potensi besar sebagai agen perubahan ekonomi, tetapi sering kali menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses modal, kurangnya pengetahuan bisnis, dan kesulitan dalam mendapatkan pelatihan,” ujar Agustina. Menurutnya, program KURMA mampu mengatasi kendala-kendala ini dengan memberikan dukungan yang menyeluruh kepada kelompok usaha perempuan.
Program ini menawarkan berbagai fasilitas, seperti pendanaan antara 5 juta hingga 10 juta rupiah per kelompok. Dengan adanya dukungan tersebut, perempuan di Kabupaten Sidoarjo dapat mengembangkan usaha mereka dan meraih kemandirian ekonomi. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memperkuat keterampilan perempuan dalam memasarkan produk dan memperluas jaringan bisnis.
Namun, Agustina juga mencatat adanya tantangan yang masih perlu diatasi. “Salah satu hal yang masih menjadi hambatan adalah perlunya pendampingan yang berkelanjutan, terutama dalam membangun etos dan motivasi perempuan mandiri,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa meskipun banyak perempuan yang sudah menerima bantuan dari KURMA, tidak semua dari mereka siap untuk mengembangkan usahanya ke tingkat ekspor. “Karena mereka masih membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia dan modal,” lanjut Agustina.
Agustina berharap ke depan ada sinergi yang lebih baik antara OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan pihak terkait untuk menciptakan tata kelola yang baik guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo. “Jika ada UMKM yang sudah berkembang dan membutuhkan modal, kolaborasi dengan mahasiswa atau lembaga terkait seperti DP3AKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana) bisa membantu memberdayakan perempuan lebih lanjut,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran aktif perempuan dalam perekonomian. “Ketika perempuan terlibat aktif dalam ekonomi, ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Perempuan cenderung menggunakan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga secara keseluruhan,” tambahnya.
Agustina menutup dengan menekankan pentingnya evaluasi dan pemantauan berkala terhadap program KURMA. “Program ini harus dievaluasi dalam jangka panjang untuk memastikan dampak yang berkelanjutan dan manfaat bagi perempuan serta masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya.
Sumber: Radar Jatim