Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) Berkunjung ke KBRI Kazakhstan: Berkenalan Lebih Dekat dan Menjalin Kedekatan di Negeri Rantau

lkui.umsida.ac.id – “Siapa sangka, salah satu momen yang paling bikin hangat hati selama menjalani program student exchange di Kazakhstan bukan terjadi di kelas, bukan juga di kampus, tapi justru saat saya dan teman-teman saya berkunjung ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Nur-Sultan”, kata Arum, salah satu mahasiswa yang berhasil lulus program Student Exchange dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris. Arum mengikuti program pertukaran mahasiswa selama satu semester di salah satu universitas di Kazakhstan yaitu EAGI (A.K. Kussayinov Eurasian Humanities Institute). Menurutnya, semuanya terasa baru. Mulai dari budaya, cuaca, makanan, bahkan alfabet. Ia juga mengatakan bahwa, pada awal kegiatan berlangsung, proses beradaptasi tidaklah mudah. Namun, di tengah semua itu, ada satu tempat yang membuat ia merasa nyaman. Hingga akhirnya, ia tersadar, “Sejauh apa pun kita pergi, selalu ada rumah yang menunggu, dan bagi saya, rumah itu adalah KBRI,” tambahnya (30/09).”

Kunjungan rombongan dari UMSIDA ke KBRI sebenarnya berawal dari keinginan sederhana, yakni kenalan dengan sesama WNI” di Kazakhstan. Sebagai peserta program pertukaran mahasiswa, Arum menyampaikan bahwa ia ingin punya koneksi dengan komunitas Indonesia di Kazakhstan. Ia berharap, apabila ia mengenal lebih banyak orang Indonesia di tempat ia melaksanakan program Student Exchange tersebut, mereka bisa saling membantu, bertukar cerita, atau bahkan bisa berpartisipasi untuk melakukan kegiatan bersama. Pada awalnya, mereka mendapatkan info dari Ms. Gulnur, salah satu staf yang bekerja di KBRI. Beliau mengirimkan pesan dan menawarkan agar mahasiswa UMSIDA bisa berkunjung ke KBRI. Begitu tiba di KBRI Kazakhstan, Arum memberikan kesan pertamanya, “Ini tempat yang sangat Indonesia banget! Mulai dari bendera merah putih yang berkibar dengan gagah, poster-poster budaya Indonesia di dinding, sampai aroma kopi di ruang tamu yang bikin rindu rumah.” Setibanya di lokasi, staf KBRI menyambut rombongan UMSIDA dengan sangat ramah dan memperlakukan mereka layaknya keluarga. Di ruangan yang sarat nuansa tanah air itu, mereka berbincang tentang studi, kehidupan kampus di Kazakhstan, serta berbagi berbagai pengalaman menarik lainnya.

Melalui perbincangan yang semakin mendalam, mereka mulai memahami bahwa peran kedutaan tidak hanya terbatas pada pengurusan paspor atau dokumen resmi, tetapi juga mencakup fungsi yang lebih luas dalam memberikan perlindungan, pelayanan, serta dukungan bagi warga negara Indonesia di luar negeri. Mereka juga aktif dalam promosi budaya Indonesia di Kazakhstan, meliputi kerja sama dengan universitas lokal, pameran seni dan kuliner, hingga mengadakan event seperti Hari Batik Nasional, Pesta Rakyat 17 Agustus, dan lain-lain. Selian itu, mahasiswa UMSIDA juga diberi tahu bahwa terdapat cukup banyak mahasiswa dari Indonesia yang pernah mengikuti program Short Course maupun pertukaran pelajar di Kazakhstan sebelumnya, dan KBRI selalu siap membantu, apalagi untuk hal-hal penting seperti:

1. Pelaporan diri sebagai WNI sementara

2. Bantuan jika terjadi situasi darurat

3. Informasi soal perpanjangan izin tinggal, kontak komunitas Indonesia, hingga tips hidup di Kazakhstan

Selain memperoleh informasi penting, kunjungan ke KBRI menjadi pengalaman yang berkesan bagi para mahasiswa. Salah satu hal yang paling menggembirakan dari kunjungan tersebut adalah pengetahuan baru yang mereka peroleh mengenai keberadaan komunitas mahasiswa dan WNI di Kazakhstan, meskipun jumlahnya tidak sebanyak di negara lain. Mereka cukup aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari olahraga bersama, arisan, kegiatan memasak, hingga acara keagamaan seperti buka puasa bersama dan pengajian. Pihak KBRI juga mengundang mahasiswa UMSIDA untuk kembali berpartisipasi jika ada kegiatan komunitas, serta menyarankan mereka untuk bergabung dalam grup WhatsApp WNI di Kazakhstan. Melalui hal tersebut, para mahasiswa UMSIDA bisa mendapat kesempatan yang sama dan bisa memperluas jejaring sosial, mengenal lebih banyak teman, dan merasa lebih diterima dalam lingkungan baru.

Lebih dari itu, hal penting yang dipelajari oleh para mahasiswa adalah bahwa KBRI berperan sebagai tempat perlindungan dan penghubung bagi seluruh warga negara Indonesia di luar negeri. Peran tersebut tidak hanya berlaku bagi mahasiswa, tetapi juga bagi tenaga kerja Indonesia (TKI), diplomat, wisatawan, bahkan para backpacker. Setelah sesi perbincangan selesai, Arum berpesan, “Kalau kamu juga berkesempatan menjalani program Student Exchange, atau studi jangka panjang di luar negeri, jangan ragu untuk mengunjungi KBRI di negara tempatmu belajar.” Pesan Arum tersebut mencerminkan fungsi KBRI sebagai wadah untuk membangun koneksi, memperluas wawasan, dan mempererat ikatan dengan komunitas WNI. Ia menambahkan, “Kadang, berada jauh dari tanah air bisa bikin kita merasa kecil dan asing. Tapi begitu kita melihat bendera merah putih, mendengar logat Indonesia, dan disambut dengan senyum khas Tanah Air, rasanya pulang.” Pernyataan tersebut mengakhiri kesan yang ia rasakan saat mengunjungi KBRI Kazakhstan bersama rombongannya.

Penulis: Arum Tyas Pramesti

Editor: LKUI UMSIDA

Related Posts

Mahasiswa Umsida Siap Go Global melalui Academic Mobility di Kazakhstan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat jejaring...