Pada awal tahun 2022 dan diawal semester genap ini kembali dilaksanakan pertukaran pelajar atau Student Exchange yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) dengan Universiti Utara Malaysia (UUM). Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama satu semester dan kegiatan belajar mengajar masih secara daring melalui media Webex Meeting. Kemudian mahasiswa-mahasiswa yang berhasil lolos di program exchange ini sebanyak 10 mahasiswa yang berasal dari beberapa fakultas dan program studi yang berbeda, diantaranya ada dari fakultas bisnis, hukum, dan ilmu sosial dan fakultas psikologi dan ilmu pendidikan. Lalu pada akhir bulan Maret ada sesi Mobility Briefing yang dimana di acara tersebut kami diperkenalkan oleh dosen-dosen yang akan mengajar dan membantu kami selama kami menjalani program exchange dan juga diperlihatkan untuk wilayah kampusnya seperti apa, fasilitasnya seperti apa, cara mengambil kursus matakuliah yang akan dikonversi bagaimana dan cara untuk mengakses online learning UUM juga semua dijelaskan secara detail.
Di awal bulan April perkuliahan mulai dilaksanakan dan saya pribadi mengambil 4 matakuliah yang bisa di konversi, diantaranya ada matakuliah Human Resource Management, Strategic Public Management, Human Relation in Administration, dan Organisational Development. Di awal perkuliahan saya dan juga teman-teman saya melakukan perkenalan diri terhadap dosen pengampu dan juga teman-teman Malaysia yang ada dikelas tersebut. Ya, dosen maupun teman-teman di UUM sangat ramah, baik dan sangat welcome terhadap kehadiran kami sebagai mahasiswa mobility dikelas mereka. Terkait dengan bahasa, dosen-dosen maupun teman-teman di UUM menggunakan bahasa campuran antara bahasa melayu dan juga bahasa inggris.
Membahas mengenai sistem perkuliahan di UUM sangat berbeda dengan di UMSIDA, maka dari itu jelas memerlukan adaptasi dari segi budaya, aturan dan juga bahasa. Untuk presensi setiap kehadiran dikelas menggunakan aplikasi tambahan yaitu aplikasi “UUM Student”, yang dimana kami harus melakukan scan QR code. Kemudian dari modul atau materi pembelajaran sudah disediakan di portal UUM online learning sampai dengan pertemuan terakhir beserta tugas-tugas yang harus dikerjakan. Baik itu tugas individu maupun tugas kelompok, jadi sudah sangat tersistem dengan baik dan rapi. Setiap pengumpulan tugas-tugasnya juga harus melewati pengecekan plagiarism melalui turnitin yang sudah teroneksi langsung pada online learning. Oh iya, untuk tambahan dalam pembelajaran biasanya menggunakan “padlet”, dan juga “nearpod” yang sangat mengasyikan dan menyenangkan sehingga pembelajaran tidak monoton dan membosankan.
Memang diawal perkuliahan terasanya sangat berat untuk dilalui karena ada beberapa perbedaan dari sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan di Indonesia, tetapi karena sudah menjadi bagian dari tanggung jawab maka harus dijalani dan dilakukan sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam program exchange ini. Program ini sangat bagus untuk diikuti apalagi program ini gratis tidak ada biaya tambahan apapun malah saya mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat, selain itu mendapatkan kenalan teman-teman Malaysia juga. Karena dosen-dosen di UUM mengharuskan mahasiswa Malaysia untuk menggandeng kami sebagai mahasiswa mobility untuk join ke group mereka, jadi saya sendiri sudah mendapatkan beberapa kenalan teman-teman Malaysia dari group discussion dan group assignment. Dan untuk beberapa tugas pun jadinya di padupadankan antara budaya di Malaysia dan budaya di Indonesia seperti apa, contohnya dari budaya kerja, memasukkan beberapa studi kasus ke dalam tugas kelompok tersebut.
Kontributor : Prita Fitria Waluyo – Administrasi Publik 2020